"Setelah lama terjebak dalam konsep bermusik post-punk ala Interpol, kini mereka telah berani keluar dan justru membuat mereka kini lebih bagus secara kualitas dan identitas." - Ripple Magazine 64 (bike riding issue)
"Nervous tidak main-main dalam memberi kontribusi bagi scene musik Jogja. Materi yang mereka perdengarkan di dalam rilisan ini pun terbilang amat berani." - DAB Magazine (April 2009)
Nervous me-mix sound dari berbagai influens mereka, dan menggabungkannya menjadi sound mereka sendiri! .. Di rilisan ini Nervous memang berhasil me-mix influens-influens mereka dan memainkannya dengan asyik. Dengarkan album ini, maka kalian akan paham maksud saya…" - Dede, WastedRockers
(read more reviews)
Starting over has never been easy. Indeed, life is never easy--but humans prevail. Embarking on the journey back in 2005 with Alfonso (vocals & guitar), Doni (guitar), Novan (bass) and Aga (drums), post-punk / alternative outfit Nervous have gone through a lot. Things changed, line-up shifted. Finally, 2008 marks a new dawn for the band as the sole remaining original member Aga took on Aditya (vocals & guitar), Wisnu (guitar) and Eka (bass) to carry on.
Boasting a touch of new musical and lyrical influence ranging from Sonic Youth, The Cure, Beat Happening to My Bloody Valentine in addition to post-punk icons such as Interpol, Editors and Joy Division, the band find themselves once again plunging into the humdrum drone of everyday life to grab something darker deep down within, like a diver gathers pearls. Still permeated with gloom, the new songs are both raw and subdued, a synthesis of crafty music and word twists that catch you unawares.
So if you have a couple of minutes to spare, let us invite you for a dizzying trip through memories, losses, anxiety, calm; through the nooks and corners of the human mind. Look around and find order somewhere beneath all the confusion, drive beneath lethargy, emotion beneath monotony, and perhaps bliss beneath despair. Feel that vaguely familiar feeling nagging inside... is it a part of you, or yet another illusion?
Take a step into the maze.
Memulai segalanya kembali tidaklah mudah. Dalam hidup tak ada yang mudah--namun manusia bertahan. Perjalanan dimulai pada bulan Maret 2005 ketika Alfonso (vokal/gitar), Doni (gitar), Novan (bass) dan Aga (drum) membentuk kelompok musik Nervous. Banyak yang telah dialami dalam tiga tahun terakhir. Perubahan terjadi, pergantian susunan personel tak dapat dihindari. Akhirnya, tahun 2008 menandai sebuah awal baru bagi Nervous dengan bergabungnya Aditya (vokal/gitar), Wisnu (gitar) dan Eka (bass) bersama satu-satunya anggota lama yang tersisa, Aga. Perjalanan pun berlanjut.
Masih mengusung aliran post-punk dengan nuansa kelam, formasi baru Nervous juga membawa sentuhan pengaruh musik yang lebih beragam. Selain nama-nama besar dalam kancah post-punk seperti Interpol, Editors, Joy Division, musisi dari berbagai genre seperti Sonic Youth, The Cure, Beat Happening dan My Bloody Valentine pun turut mengilhami materi baru Nervous. Hasilnya ialah sebuah sintesa dari emosi yang terluap dan terpendam, dari eksplorasi bunyi dan permainan kata-kata yang mungkin tak terduga.
Sekali lagi, kami kembali menyelami datarnya rutinitas sehari-hari untuk menggenggam sesuatu yang lebih gelap di dasar sebagai benang merah tema lagu-lagu kami. Mari jelajah kenangan, kehilangan, kecemasan, ketenangan; jelajah berbagai sisi dan celah pikiran manusia. Lihatlah ke sekeliling, temukan keteraturan di balik kebingungan, energi di balik kelesuan, dan mungkin kebahagiaan di balik keputusasaan. Suara samar yang terdengar akrab di telinga itu... apakah itu pikiran Anda sendiri, atau sekedar bagian dari ilusi?
Melangkahlah masuk.
+62 81 804050292 (aga)
jl.mentawai gg.timor-timur e28, yogyakarta, indonesia
nervous_band @ yahoo.co.uk
Multimedia
"Love" - video art by Darlingsisters (Spain)
"One for a Brighter Future pt.1" - video art by Videorobber
Watch other videos:
- "Masturbating with My Guitar" live @ Moof Disable Planet, Kedai Kebun Yogyakarta
- "One for a Brighter Future pt.1" live @ Moof Disable Planet, Kedai Kebun Yogyakarta