Pria yang menghabiskan hidupnya dengan rasa iri pada orang-orang yang pandai bermain gitar ini telah menjalani setengah dari umurnya sebagai musisi yang tak berbakat. setelah menetap di dataran kering Timbuktu untuk belajar ilmu kungfu kelabang ungu, kini ia kembali ke Indonesia dan menjadi penulis lepas untuk beberapa majalah palsu. Pria yang hampir dipukuli oleh guru pencak silatnya saat sd ini sempat membuat beberapa film dokumenter kampungan yang ia anggap sebagai film yang bermutu. Pria yang juga sangat menyukai dunia seni seperti halnya ia menyukai melahap indomie dikala hujan ini telah cukup lama menjadi desainer grafis dan illustrator yang berpenghasilan minimum. Sangat gemar mengencingi berbagai jenis tanaman hias, sangat menyukai menulis, menonton, menggambar, dan membaca berbagai jenis buku khususnya novel kriminal. Rajin berbicara seorang diri dan mengeluarkan suara-suara aneh. Bercita-cita sebagai penangkap binatang purba dan mengaku pernah diculik alien saat bertamasya di daerah persawahan dekat rumah. Ia juga sering terjangkit penyakit jiwa kepribadian ganda saat berada di keramaian. Kini juga ia mengalami phobia berlebih terhadap psikiater karena takut akan didiagnosa mengidap gangguan jiwa. Pria ini dapat anda temui di dalam kamarnya yang keempat sisi dindingnya berbeda warna, atau juga mungkin akan anda dapati sedang menghabiskan seperempat harinya berada di dalam toilet kesayangannya.
temukan juga willy aditya di:
multiply: klik di 'sini'
livejournal: klik di 'sini'